Sunday 21 April 2013

Baik dan Jahat : Dualitas dalam diri manusia



Dualitas?
Setiap manusia mempunyai dua hal yang berbeda, Baik dan Jahat. Sebaik – baiknya seseorang gak mungkin mereka tidak punya sisi evil dalam dirinya. Terkadang sejahat – jahatnya seseorang, mereka pasti punya sisi baik dalam dirinya. Baik dan Jahat ada dalam satu tubuh.
So, bagaimana jika sisi Baik dan Jahat tersebut berjalan masing – masing? Itulah yang terjadi pada Dr. Jekyll & Mr. Hyde, dimana kita melihat bahwa satu tubuh mempunya kepribadian yang berjalan sendiri – sendiri. Di satu sisi Dr. Jekyll yang tampan, rupawan, baik hati, rajin menabung, tidak sombong, dipuja dan dipuji oleh orang – orang di sekitarnya, melakukan percobaan yang membuat sebuah karakter baru yaitu Mr. Hyde yang jelek, buruk rapa, dan siapa saja yang melihat dia untuk pertama kali bakal merasa aneh dan menimbulkan nuansa horror yang mencekam, ckckck.

Lantas, bagaimana kita melihat fenomena ini dari sisi science? Ya, tentu saja penemuan Dr. Jekyll adalah penemuan luar biasa, dimana membuat dua kepribadian berbeda berjalan sendiri – sendiri di dalam satu tubuh. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Tentu saja semua di awali oleh Ambisi seorang scientist, ya AMBISI,,,,,,,,sama halnya dengan Victor Frankenstein, dimana ambisi dia untuk membuat sebuah karakter yang sempurna, ternyata menimbulkan bencana. Menurut saya dua karya ini sama – sama ingin memperlihatkan bahwa science di satu sisi dapat membantu manusia, tapi di satu sisi bahwa science adalah sumber kehancuran dunia Ulalaaaaa….. coba deh kita lihat karya kontemporer seperti film 9, yang boneka – boneka dari karung goni tuh, lihat deh bagaimana science malah menghancurkan manusia sendiri, mengenaskan. 
 
Lalu bagaimana dari religion side? Ya, tentu saja pandangan agama berbeda, science dan religion mempunyai perspective yang berbeda. Apa yang dilakukan oleh ilmu pengetahuan biasanya akan bertolak belakang dengan agama. Agama mengajarkan kita untuk melakukan yang baik, dan apa yang dilakukan Jekyll, dia sadar bahwa penemuannya melemahkan watak baik dirinya. Salah seorang teman saya berpendapat bahwa apa yang dilakukan Jekyll adalah representasi konsep dari John Milton’s Paradise Lost. Dimana ada hubungan antara creator and creation sama seperti Frankenstein, Victor yang meninggalkan ciptaanya seperti juga God dan Lucifer. Bagaimana dengan Dr. Jekyll dan Mr. Hyde?
Saya punya pandangan yang berbeda terhadap hal ini, saya lebih melihat dengan konsep Angel and Evil, kita tahu ketika Dr. Jekyll “berteman” dengan Mr. Hyde dia merasa tergoda, untuk lebih menjadi karakter baru itu, dimana saat itu dia tahu bahwa hal tersebut adalah salah. Sama tuh kayak evil dengan Eve (Hawa), yang tergoda untuk memakan buah yang dilarang oleh Tuhan, tetapi ia lakukan dan ujung – ujungnya adalah kehancuran.
So, guys apa yang bisa kita pelajari adalah untuk mengetahui sesuatu terkadang kita harus menahan diri tidak usah berlebihan seperti om Jekyll dan om Victor, okay, tapi ini balik ke pribadi masing – masing sih,,,,so hidup itu pilihan men, mau jadi baik atau jadi jahat adalah pilihan.

Tulisan Untuk Mama

Untuk pertama kalinya buat tulisan yang agak seriusan, tulisan ini sengaja dibuat dan disedikasikan buat para ibu – ibu atau  para wanita yang akan menjadi ibu.

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa jasa seorang ibu itu luar biasa, seperti kata pepatah kasih ibu itu sepanjang masa. Mulai dari melahirkan kita, kemudian membesarkan kita, mengganti popok kita, menenangkan kita waktu  rewel terus nangis – nangis gak karuan, mengajar kita, menasehati kita kalau berbuat salah, ngantarin ke sekolah waktu TK dulu, merawat kita di rumah waktu kita sakit, khawatir lalu menelpon kita waktu kita gak sama – sama di rumah, dan masih banyak lagi bukti kasih seorang ibu buat kita. Tapi apa yang sudah kita berikan buat orang tua kita? Apa kita sudah bisa membahagiakan orang tua kita? Apa kita melukai hati orang tua kita? Khususnya ibu kita.
Terkadang kita ngerasa, kalau orang tua kita terlalu kolot pemikirannya, terlalu protektif, dan lain – lain sampai kita melawan bahkan membentak mereka. Apa kalian pernah melihat orang tua khususnya ibu kita yang menangis karena kita? Ketika ini terjadi, menurut gue inilah kegagalan terbesar seorang anak. Banyak anak yang kalau ditanya kalau sudah besar dan punya uang banyak apa yang akan dilakukan, dan jawaban pertama yang akan muncul adalah akan membahagiakan orang tua. Ya,,,,, karena itulah impian setiap anak yang mengerti betapa besar jasa orang tua. Kenyataannya, sudah berapa banyak kata – kata kasar yang menyayat hati ibu dan juga ayah kita? Membuat mereka menangis karena kelakuan kita? Lain halnya ketika mereka menangis bahagia, melihat anaknya berhasil meraih impian dan membanggakan mereka. Terkadang kita melihat bahwa kebahagian anak adalah kebahagian orang tua juga, tetapi kesedihan orang tua kita, terkadang kita tidak tahu atau mungkin tidak kita sadari.

Mengutip dari lagu milik Il Divo “Mama”:

Mama thank you for who I am
Thank you for all the things I'm not
Forgive me for the words unsaid
For the times
I forgot

Mama remember all my life
You showed me love, You sacrificed
Think of those young and early days
How I've changed
along the way

And I know you believed
And I know you had dreams
And I'm sorry it took all this time to see
That I am where I am because of your truth
And I miss you,Yeah I miss you


Mama forgive the times you cried
Forgive me for not making right
All of the storms I may have caused
And I've been wrong
Dry your eyes

Mama I hope this makes you smile
I hope you're happy with my life
At peace with every choice I made
How I've changed
Along the way
'Cause I know you believed in all of my dreams
And I owe it all to you, Mama


Teringat juga lagu jaman SD dulu yang liriknya begini:

Apa yang kuberikan untuk mama, untuk mama tersayang
Tak ku miliki sesuatu berharga, untuk mama tercinta
Oh hanya ini kunyanyikan
Senandung dari hatiku untuk mama
Hanya sebuah lagu sederhana
Lagu cintaku untuk mama.


Dua kutipan lagu di atas sama – sama punya pesan yang sama yaitu rasa terima kasih kepada mama/ibu dengan harapan bahwa mama/ibu akan bahagia dengan apa yang kita miliki sekarang. Jadi apakah kita sudah melakukan yang terbaik untuk mereka? Selagi mereka masih ada, berbahagialah, lakukan yang terbaik untuk mereka, dan buat mereka bangga memiliki anda. Karena kebahagian kita adalah kebahagiaanya, maka buatlah kebahagiaannya menjadi kebahagian kita juga.